Waspada 90% Anak Terpapar Timbal, Penyebabnya Bisa dari Rumah!
Tahukah kamu, paparan timbal merupakan permasalahan yang berpotensi menimbulkan dampak berbahaya terutama pada tubuh anak-anak. Faktor ini muncul karena paparan timbal memiliki risiko tinggi pada kelompok usia dini yang jauh lebih besar ketimbang kelompok usia lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan bahwa hampir mencapai 90 persen anak-anak di Pulau Jawa mengalami paparan timbal dengan tingkat Kadar Timbal Darah (KTD) yang melebihi batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dari jumlah tersebut, sekitar 19 anak atau 3,4 persen memerlukan perlakuan khusus.
Paparan timbal pada tubuh manusia dapat terjadi melalui sistem pernapasan, pencernaan, dan melalui kulit. Hampir seluruh timbal yang terhirup akan terserap oleh tubuh, sementara timbal yang tertelan biasanya diserap dalam kisaran 20-70 persen, dan anak-anak cenderung menyerap lebih banyak daripada orang dewasa. Akibatnya, penumpukan timbal secara berkelanjutan dapat meningkatkan Kadar Timbal Darah (KTD) yang kemudian dapat menyebabkan keracunan dan masalah kesehatan yang serius.
Walaupun memiliki potensi bahaya bagi kesehatan, pada kenyataannya kita kerap menemui keberadaan timbal di sekitar lingkungan kita. Logam berat beracun ini dapat ditemukan dalam berbagai barang, termasuk baterai, pelapis kabel, cat, dan berbagai bahan kimia lainnya. Timbal juga mudah ditemukan di lingkungan rumah tangga, seperti mainan anak-anak, makanan dalam kemasan kaleng, keramik, bahkan terdapat di dalam pipa air. Neurotoksin dari timbal yang bersifat akumulatif dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk cacat lahir, kerusakan otak, masalah kardiovaskular, dan penyakit ginjal. Sangat mengerikan, bukan?
Maka dari itu, berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya keracunan timbal pada anak-anak!
- Perawatan dan Pembersihan Rumah
Rutin membersihkan rumah dapat mengurangi debu dan kotoran. Gunakan kain lembab atau alat penyedot debu yang efektif untuk membersihkan permukaan, lantai, dan perabotan agar debu tidak mengendap. Pastikan juga untuk melepas sepatu sebelum memasuki rumah sebagai langkah tambahan untuk mencegah tanah yang mengandung timbal dari masuk dan mencemari lingkungan rumah.
- Perhatikan Mainan dan Peralatan Anak
Pilihlah mainan dan peralatan anak-anak yang terjamin keamanannya dan bebas dari timbal. Hindarilah penggunaan mainan yang terbuat dari bahan berbahaya atau memiliki lapisan cat yang mengandung timbal. Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dan merawat kebersihan mainan anak secara teratur sangat penting untuk mencegah debu atau tanah yang terkontaminasi timbal masuk ke dalam mulut. - Gunakan Pipa Bebas Timbal
Penggunaan pipa ledeng lama yang dilapisi timah memiliki potensi mengandung timbal. Memilih pipa sebagai saluran air bersih menjadi kunci utama untuk menghindari risiko keracunan timbal. Penggunaan pipa uPVC Vinilon, yang kuat dan lentur, merupakan cara yang bisa kamu andalkan untuk menghindari bahaya timbal. Pipa Vinilon memiliki standarisasi JIS (Japanese Industrial Standard) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) yang telah teruji keamanannya. Selain bebas timbal, pipa uPVC Vinilon juga memiliki keunggulan anti sinar ultraviolet dan ramah lingkungan. - Konsumsi Makanan Sehat
Asupan makanan yang teratur dan kaya nutrisi dapat membantu mengurangi penyerapan timbal, terutama pada anak-anak. Pastikan anak-anak mendapatkan cukup kalsium, vitamin C, dan zat besi dalam makanan mereka untuk menjaga agar timbal tidak mudah terserap.
Dengan gaya hidup yang bersih dan sehat, rajin mencuci tangan sebelum makan, serta menggunakan pipa yang bebas timbal dapat menjadi langkah awal untuk mencegah risiko keracunan timbal. Selalu jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan untuk menghindari bakteri dan kuman ya!
Salam Vini