Mitos/Fakta: Apakah Aman Pipa uPVC untuk Keluarga?
Saat memilih pipa untuk kebutuhan air bersih atau bahkan air minum, tidak sedikit orang yang masih bingung karena banyaknya jenis pipa yang beredar. Di tengah berbagai pilihan tersebut, salah satu jenis pipa yang cukup populer dan sering direkomendasikan adalah Unplasticized Polyvinyl Chloride, atau yang akrab dikenal dengan sebutan uPVC.
Sayangnya, masih banyak mitos yang beredar soal pipa ini, mulai dari keamanannya sampai keandalannya untuk jangka panjang. Maka dari itu, artikel ini akan membedah mitos umum seputar pipa uPVC dan mengungkapkan fakta sebenarnya agar Anda tidak salah dalam menentukan pipa uPVC untuk saluran air minum yang aman untuk keluarga.
- Mitos: Pipa uPVC tidak aman untuk mengalirkan air minum
Fakta: Pipa uPVC aman untuk mengalirkan air minum dengan catatan pipa tersebut telah melalui uji laboratorium yang bisa dipercaya kredibilitasnya. Sebagai contohnya, Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Kementerian Perindustrian RI.
Apabila pipa uPVC tersebut telah memenuhi standar keamanan pangan, material yang digunakan pada pipa dapat dijamin aman dari zat/bahan kimia berbahaya dan tidak mencemari air yang dialirkan sehingga aman untuk keluarga jika digunakan di rumah.
- Mitos: Air yang dialirkan pipa uPVC terasa aneh dan berbau.
Fakta: Rasa atau aroma air yang tidak sedap biasanya berasal dari sumber air atau kesalahan pada instalasi sistem perpipaan.
Menggunakan pipa uPVC yang telah teruji oleh Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Kementerian Perindustrian RI, pipa tidak akan mempengaruhi rasa maupun bau air. Kualitas pipa uPVC yang baik tidak akan bereaksi pada air sehingga tidak akan menimbulkan perubahan rasa, bau, maupun kontaminasi pada air yang dialirkan.
- Mitos: Pipa uPVC tidak ramah lingkungan.
Fakta: Pipa uPVC justru merupakan salah satu pipa yang paling ramah lingkungan.
Masih banyak miskonsepsi yang beredar bahwa pipa uPVC dianggap tidak ramah lingkungan karena termasuk dalam kategori plastik. Faktanya, pipa uPVC memiliki material yang tahan lama dan dapat didaur ulang sehingga tidak perlu sering diganti dan berakhir menjadi limbah konstruksi.
Selain itu, pipa uPVC juga dikenal lebih ramah lingkungan karena proses produksinya membutuhkan energi yang lebih rendah. Alhasil, jejak karbon yang ditinggalkan lebih kecil. Dengan daya tahan tinggi dan efisiensi energi dalam produksinya, pipa uPVC menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk sistem perpipaan modern.
- Mitos: Pipa uPVC mudah bocor dan rapuh.
Fakta: Pipa uPVC memiliki material yang kuat
Pipa uPVC yang diproduksi dengan material berkualitas memiliki daya tahan yang sangat lama. Pipa ini mampu menghadapi tekanan air tinggi, paparan sinar ultraviolet (UV), hingga suhu panas tanpa mudah mengalami kerusakan. Berkat ketahanannya yang optimal, pipa uPVC dapat diinstalasi di luar maupun dalam ruangan, dan tetap andal digunakan untuk mengalirkan air panas.
- Mitos: Pipa besi lebih baik daripada uPVC untuk air minum
Fakta: Pipa uPVC merupakan pilihan yang paling aman untuk air minum
Meskipun pipa besi dikenal kuat, material ini mudah berkarat dan berpotensi mencemari air yang dialirkan. Sebaliknya, pipa uPVC memiliki sifat anti-karat dan juga anti-korosi sehingga jauh lebih aman untuk digunakan dalam sistem distribusi air, khususnya air minum. Ketahanan ini menjadikan pipa uPVC sebagai pilihan yang lebih andal dan aman untuk kebutuhan rumah tangga dalam jangka panjang.
Salah satu produk yang memenuhi seluruh standar tersebut adalah pipa uPVC Vinilon. Produk ini telah tersertifikasi food grade oleh Badan Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) sesuai dengan regulasi BPOM No. 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa pipa uPVC Vinilon berhasil memenuhi seluruh standar keamanan pangan dan dinyatakan sangat aman untuk digunakan. Dengan kualitas ini, pipa uPVC Vinilon menjadi solusi tepat untuk kualitas air minum yang aman bagi keluarga yang tahan dipakai hingga 50 tahun.